Peran Keluarga Dalam Pembentukan Kepribadian Seorang Anak

0
Diposkan oleh Label: di
PERAN KELUARGA DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN SEORANG ANAK


1. Coba analisislah informasi berikut ini sejauh manakah peran keluarga dalam pembentukan kepribadian seorang anak? Bagaimanakah dengan keluargamu, apakah  peran mereka dalam membentuk kepribadian?
Solusi :
Seperti pada proses sosialisasi di dalam keluarga, ini berhubungan erat dengan kepribadian seorang anak. Dan peran utama adalah keluarga, karena sejak di dalam rahim, kepribadian sudah terbentuk dan dipengaruhi oleh lingkungan terdekatnya. Lebih spesifik ke arah bahwa kepribadian anak tergantung pada pemikiran dan pola tingkah laku kedua orang tua/keluarga.


Perilaku-perilaku anak akan menjadikan penyempurna mata rantai interaksi anggota keluarga dan pada saat yang sama interaksi ini akan membentuk kepribadiannya secara bertahap dan memberikan arah serta menguatkan perilaku anak pada kondisi-kondisi yang sama dalam kehidupan.
Masa pembentukan watak paling krisis adalah pada usia di bawah 5 tahun, sementara kepribadian terbentuk pada usia pra sekolah. Pengertian anak tentang tugas hidup mulai dibentuk di masa tersebut berdasarkan apa yang disaksikan di lingkungan terdekatnya.
Di dalam keluarga saya, orang tua mencurahkan perhatian untuk mendidik anaknya, agar memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yang benar melalui penanaman disiplin sehingga membentuk kepribadian yang baik. Di kehidupan keluarga saya, prinsip itu sangat dipegang teguh dengan teguh dengan cara pembentukan kepribadian oleh orang tua, dengan cara :
a. Selalu memperhatikan dan dekat dengan anak
b. Member pengawasan dan pengendalian yang wajar sehingga anak tidak merasa takut dan tertekan, karena perlu diketahui anak di bawah umur 18tahun masih sangat sensitive
c. Mendengarkan aspirasi dan kemauan serta pendapat anak, karena hal itu juga sangat membangun, karena anak yang memiliki hak sepenuhnya untuk berpartisipasi , baik di lingkungan keluarga, sekitar dan di daerahnya, sehingga ia dapat tumbuh dan berkembang sesuai usianya. Apabila usia anak juga terus meningkat, penanaman nilai/norma, dan prinsip-prinsip pembentukan karakter/kepribadian anak dengan baik tetap dipertahankan, tetapi dengan ketentuan dan cara lain sesuai pertumbuhan jiwanya, tapi itu perlu diperhatikan karena pada usia remaja 18 tahun ke bawah, mulailah anak mencari jati dan identitas dirinya, karena pada masa itu pula anak di usia remajanya sudah mulai tertarik dengan lawan jenisnya serta mencari teman sepergaulannya.
d. Menasehati anak sesuai pelanggaran yang dilakukan (kesalahan), tapi tidak menggunakan sistem kekerasan dalam menasehati, tapi menggunakan penjelasan, kata bijak dan mengarahkan kea rah yang benar dan langsung di titik permasalahan tidak mengungkit-ngungkit kesalahan yang telah berlalu dan yang tidak terkait, tapi focus untuk menasehati anak sehingga anak bisa mengerti, tidak jengkel dan langsung menanamkan yang didengar/ dinasehati dari orang tuanya. Sehingga antara anak dan orang tua terjalin komunikasi yang baik dalam penyelesaian permasalahan, dan tercapainya mufakat bersama antara orang tua dan sang anak.

Visitttt:
Post a Comment

Back to Top